HARI PAHLAWAN 2023

MI Roudlotul
Jannah dan Ra Bahagia Tandes Surabaya pada hari sabtu tanggal 11 Nopember bersama
mengadakan kegiatan Apel bersama dalam rangka memperingati hari pahlawan,
kegiatan tersebut mengusung tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan
Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan".Berdasarkan Pedoman
Identitas Visual Hari Pahlawan 2023, tujuan Hari Pahlawan yaitu untuk mengenang
jasa dan pengorbanan pahlawan yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Peringatannya juga sekaligus sebagai tanda penghormatan atas kontribusi para
pahlawan dalam mempertahankan nilai-nilai dan identitas bangsa.
Sejarah
Pertempuran
Surabaya ini disebabkan karena datangnya pasukan sekutu yang berisikan tentara
Inggris dan Belanda atau dikenal NICA yang mulai masuk ke Kota Surabaya pada 25
Oktober 1945. Tujuan semula sekutu datang yaitu untuk mengamankan para tawanan
perang dan melucuti senjata Jepang. Namun, tiba-tiba pada 27 Oktober 1945 NICA
yang dipimpin oleh Brigadir Jendral Aulbertin Walter Sother Mallaby langsung
memasuki wilayah Surabaya dan mendirikan pos pertahanan di sana. Pasukan Sekutu
yang didominasi tentara Inggris tersebut
menyerbu penjara dan membebaskan tawanan perang yang ditahan Indonesia. Mereka
juga memerintahkan agar masyarakat Indonesia menyerahkan senjata mereka. Namun,
perintah ini dengan tegas ditolak oleh Indonesia. Hingga pada 28 Oktober 1945, pasukan
Indonesia yang dipimpin Bung Tomo menyerang pos-pos pertahanan Sekutu dan
berhasil merebut tempat-tempat penting.
Meskipun terjadi gencatan senjata pada 29 Oktober, bentrokan-bentrokan bersenjata tetap berlangsung antara masyarakat Surabaya dan tentara Inggris. Puncak dari pertempuran ini yaitu terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby pada 30 Oktober 1945 dan hal ini membuat Inggris marah. Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan. Pasukan sekutu mendapatkan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia. Sebagai tanggapan, Inggris mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang menggantikan Jenderal Mallaby. Ultimatum tersebut isinya antara lain:
- Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri.
- Seluruh senjata yang dimiliki pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris.
- Para pemimpin Indonesia di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan dan bersedia menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.
Jenderal Eric juga yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris. Jika tidak menaati perintahnya, tentara AFNEI dan administrasi NICA mengacam untuk menggempur Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Namun, ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh para pemimpin perjuangan, arek-arek Surabaya, dan segenap rakyat, sehingga Inggris menyerang Kota Surabaya dari berbagai arah dengan kekuatan darat, laut, udara dan membuat pecahnya pertempuran terbesar di Surabaya pada 10 November 1945. Akibat pertempuran tersebut, seketika kota Surabaya menjadi "neraka". Pertempuran ini memakan waktu kurang dari tiga minggu lamanya dan berakhir dengan korban jiwa yang mencapai ribuan orang, hancurnya Kota Surabaya, dan banyak warga sipil yang menjadi korban. Sebanyak 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dan 1.600 tentara Inggris tewas, hilang dan luka-luka.
Salah satu tokoh
yang berperan besar untuk mengobarkan semangat perlawanan rakyat Surabaya dalam
pertempuran ini yaitu Bung Tomo, yang menginspirasi melalui penyiaran Radio
Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI). Terdapat pula
tokoh-tokoh berpengaruh lain dalam menggerakkan rakyat Surabaya pada masa itu,
beberapa datang dari latar belakang agama seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab
Hasbullah, serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri
mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan. Banyaknya pejuang yang
gugur dan rakyat yang menjadi korban pada masa itu membuat Kota Surabaya
kemudian dikenang sebagai Kota Pahlawan.
Sebagai bentuk
penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang untuk mengusir
Inggris, maka pada tahun 1959, pemerintah menetapkan tanggal 10 November
sebagai Hari Pahlawan. Hal tersebut tertuang pada Keputusan Presiden Nomor 316
Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani
oleh Presiden Soekarno.
Diperingatinya
Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November bukan tanpa alasan. Peringatan
tersebut bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan di pertempuran Surabaya
pada tanggal 10 November 1945 silam. Selain itu, peringatan ini juga bertujuan
untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan di masa lalu. Semangat
juang tersebut membuat mereka mampu berperang mengusir para penjajah. Selain
menghormati para pahlawan, memperingati Hari Pahlawan adalah suatu hal bentuk
rasa terimakasih kita kepada para pahlawan masa lalu. Dan sejak saat itu, Hari
Pahlawan diperingati pada tanggal 10 November dan Kota Surabaya menjadi
kenangan sebagai Kota Pahlawan.
Selamat Hari
Pahlawan 2023! Semoga semangat perjuangan terus mengalir dalam darah kita dan
menjadi bagian dari identitas kita. Tetap jaga Integritas untuk melayani yang
lebih baik.